Wednesday, October 16, 2019
Badai (pasti) Berlalu
Wednesday, October 16, 2019Kamu lelah? Sudahkah menangis? Jangan di tahan, menangislah... Perjalananmu masih panjang, berkelok, tanjakan, berbatu dan berluban...
Kamu lelah?
Sudahkah menangis?
Jangan di tahan, menangislah...
Perjalananmu masih panjang, berkelok, tanjakan, berbatu dan berlubang.
Tarik napas lalu hembuskan ...
Istirahat sebentar juga boleh.
Jangan dipaksakan, waktunya akan tiba.
Sedihmu akan jadi tawamu nanti.
Masing-masing dari kita memiliki peta hidup yang berbeda-beda
ada yang harus melewati gunung dulu, ada yang melewati tanjakan dulu
ada juga bahkan yang melewati jalanan datar. Semuanya beda.
Bahkan tidak pernah sama.
Dulu, aku ingat aku selalu menangis di kamar mandi tepat dibawah shower mandi
karena sedih putus cinta, dijahatin teman, tidak lolos ini itu, merasa kesepian, tidak berarti,
merasa Tuhan tidak adil kepada hidupku...
Mungkin kalian juga pernah.
Menangis, berjerit, merontak, bahkan ada juga yang melukai dirinya.
Kita semua pernah ada diposisi paling jatuh dan gelap.
Bahkan untuk membuka mata di pagi hari pun tidak sanggup.
Harus menyaksikan jarum jam berjalan menuju satu per satu angka di jam dinding saja begitu menyiksa.
Aku pernah ada di keadaan dimana kesepian itu adalah nama tengahku. Merasa kosong dan tak berarti juga tak ada yang peduli. Kadang menyakiti diri sendiri.
Tetapi ...
nyatanya Badai itu (pasti) berlalu, aku bisa kembali tersenyum, menyambut pagiku dengan rasa syukur dan bernapas dengan lega. Mulai saat itulah aku percaya, masalahku akan berakhir aku hanya harus lebih kuat untuk melewatinya. Dan masalahmu juga pastinya
Tetapi aku kadang merasa masalahku tidak pernah berhenti, ada lagi, lagi dan lagi.
Yap, masalah memang tidak akan pernah berhenti, tetapi at least satu per satu masalah itu selesai walau nanti akan datang lagi masalah yang lain. Banyak episode dan satu pemeran pertama yaitu kamu.
Akan tiba waktunya dimana kita menertawakan sedih kita, kebodohan yang kita telah lakukan. Sedihku sekarang akan jadi tawaku nanti, karena aku akan lebih tangguh dari sedihku.
Badai (pasti) berlalu ....
Aku akan tumbuh menjadi manusia yang semakin tangguh dan dewasa.
Seringkali ...
Tuhan mendewasakan manusia dengan masalah dan memeluk doa-doa kita dengan sesuatu yang tidak bisa ditebak :)