Belajar dari Hong Kong, Bertanya kepada Djakarta...
Tuesday, February 21, 2017DESEMBER 30, 2016.
Akhir tahun 2016 lalu, gue berlibur ke Hongkong bersama My second family isinya ada tante Giok, mama Ina, Dio, Darren, Glenda, Incend, dan Kak apin atau sebut saja Gangster XBATA. hehe.
dalam tulisan gue kali ini, gue bukan mau sharing tentang liburan gue di HK tapi gue pengen sharing tentang CULTURE di HK yang buat gue cengo dan kagum. gue berpikir kenapa negara gue ga bisa seperti itu. oke kita masuk ke intinya.
Selama hampir seminggu, gue berada di HK ga cuman menikmati destinasinya tetapi gue juga mangamati budaya, masyarakat dan kehidupan disana. mungkin seminggu bukanlah waktu yang lama untuk mengamati secara mendalam kehidupan di sana. tapi gue berhasil dibuat kagum dengan budaya di HK dalam waktu sehari.
Hongkong, adalah salah kota yang berada di bagian Tenggara Tiongkok. Pada saat gue tiba di HK yang gue lihat adalah lingkungannya yang luar biasa bersih. gue bahkan ga pernah melihat sampah berserakan sembarangan, selain bebas sampah, udara di HK juga sangat segar dan bebas polusi. berbeda dengan Indonesia, kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya masih minim, udara bebas polusi pun hanya bisa dirasakan dibeberapa daerah di Indonesia, terkhusus untuk daerah yang gue tinggal sekarang yaitu Jakarta, polusi adalah hal yang setiap hari menemani warga Jakarta. karena tingginya jumlah kendaraan di jakarta sehingga produksi polusi juga begitu besar jumlahnya. Udara yang kurang sehat ini yang sangat membahayakan dan menyebabkan penyakit-penyakit pada bagian pernapasaan.
foto dari http://erikacheesybeasy.blogspot.co.id |
Mari lihat wajah Jakarta, dengan uang muka 500.000 rupiah kita udah bisa punya mobil. ya ya urusan ntar lunas atau engga urusan nanti yang penting adalah lifestyle, mungkin itu yang ada dipikiran sebagian besar orang di Jakarta. sehingga semakin mudah seseorang mendapatkan mobil maka semakin besar jumlah mobil dan kemudian menyebabkan tingkat kemacetan di ibukota semakin tinggi. selain harga mobil yang bisa di DP murah, harga parkiran di Jakarta juga terbilang murah 4000-5000 rupiah/jam. Transportasi umum di Jakarta, mungkin kalian sudah pernah menggunakan Kopaja? atau busway ? Kopaja di Jakarta sangat tidak nyaman menurut gue, secara fisik kopaja-kopaja yang ada di ibukota sudah terlihat tua dan reot (rentah), selain dari fisiknya yang jelek, kapasitas yang selalu berlebihan juga sudah menjadi tradisi, penumpang desak-desakan dan suhu di dalam kopaja sangat panas karena tidak menggunakan AC. selain kopaja, beberapa busway yang sudah terlihat tua juga masih digunakan, bahkan ada yang ACnya bocor, rusak, tetapi masih diijinkan beroperasi di ibukota. gue sering ga habis pikir kemana arah perhatian pemerintah dalam melihat hal-hal yang menyangkut kenyamanan publik.
Budaya jalan kaki, ini yang paling bikin gue cengo, kenapa ? karena budaya ini yang ga pernah gue temui di Jakarta, gue bingung kenapa orang-orang di HK itu senang sekali jalan kaki daripada naik kendaraan. mungkin untuk perjalanan yang jauh dan memang harus ditempuh dengan kendaraan barulah mereka menggunakan kendaraan, itupun tetap kendaraan umum. sewaktu gue di HK, gue kemanapun menggunakan MTR dan gue harus kestasiunnya, dari hotel ke stasiun lumayanlah jaraknya, awalnya gue ngerasain duh bisa naik kendaraan aja ga si kalau jalan lumayan jauh, tetapi saat gue liat trotoar depan hotel gue begitu ramai dengan pejalan kaki gue ngerasa mungkin ada something different ya kalau jalan kaki. dari situ gue menjadi sangat antusias kalau jalan kaki. menyenangkan rasanya berjalan dan berlalu-lalang dengan orang-orang di sana kemudian disepanjang trotoar ada berbagai macam store dan jajanan. Berjalan kaki itu banyak manfaatnya, selain untuk kesehatan, kita juga bisa menikmati setiap sudut kota di HK, dan pastinya menjadi irit karena tidak harus membayar tarif kendaraan. pejalan kaki di HK memang sangat diberi kenyamanan selain trotoar yang lebar, udara bebas polusi, spot-spot penyebrangan, store-store dan jajanan sepanjang jalan. Berbeda dengan trotoar di Jakarta yang sering di salah fungsikan, saat macet misalnya banyak pengendara motor yang nekat menggunakan trotoar untuk bisa sampai ke ujung jalan, GILA ! lo belom puas dengan jalanan segede itu ? gue kadang sering mengalami hal ini, bahkan sampai gue marahin itu pengendara motor, ga sopan jalan orang di ambil juga.. toooh yang bikin macet kan mereka juga bukan kita pejalan kaki.
suasana pejalan kaki di HK (Foto pribadi) |
suasana pejalan kaki di HK (foto pribadi) |
Kenyamanan transportasi umum dan fasilitas umum di HK memang sudah luar biasa nyaman, sangat berbeda dengan Jakarta, mungkin Jakarta harus lebih banyak belajar, agar saat pemerintah memboomingkan untuk guenakan transportasi umum sudah setara dengan memboomingkan perbaikkan dan peningkatan kenyamanan transportasi umum di Ibukota. sebagai warga negara gue juga menginginkan sebuah negara yang nyaman dan ramah, dan sebagai warga negara gue juga harus memiliki kesadaraan untuk bagaimana membantu pemerintah dalam meningkatkan kenyamanan di negara tercinta ini.. Indonesiaku ...
4 comments
Wow.. walaupun saya hanya membaca cerita anda dan belum pernah kesana haha, tetapi saya sudah terbayang bagaimana bersih dan kenyamanan di sana.
ReplyDeleteSemoga dgn cerita ini akan menginspirasi warga indonesia khususnya jakarta akan kebersihan kenyamanan dan ketertiban.
Terimakasih atas informasi singkat yang sangat bermanfaat.
Hallo Tams,
DeleteSemoga Indonesia kedepannya akan lebih baik :) jangan menyerah untuk memperjuangkan bangsa menjadi lebih baik. Kita harus semangat berinovasi untun tanah air.
Btw, makasih yah sudah membaca dan coment :) have a nice day :)
Terus berkarya adeku...semoga terinspirasi oleh bnyak orang...👌👌👌👌
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete