No Perasaan Yes Logika
Wednesday, June 05, 2019
Hi Juni !!
Ini bulan ke-11 gue pasca putus dan menjadi single, hampir setahunlah ya. Tenang gue gak sendiri kok, di luar sana masih banyak pria single dan perempuan single yang bahkan lebih lama menyandang predikat single itu. Ada yang memilih untuk tidak mau berkomitmen, ada yang memang tidak ingin pacaran kecuali langsung menikah, ada yang terus berusaha namun berlum berhasil, ada yang bingung harus memulainya bagaimana, ada yang terpaksa istirahat dari pacaran karena luka yang masih basah, ada yang memang tidak pernah bertemu dengan cinta yang menyenangkan hingga akhirnya menyerah untuk mencinta :)
Para kaum single ini yang sering jadi bahan bercandaan saat ngumpul, liat pasangan kekasih di depan kita, seketika langsung mengelus teman yang single sambil berkata "sabar yaa". Entah harus bersyukur disemangatin atau harus kesel karena terkesan menyedihkan sekali menjadi single itu. Tenang, Jangan langsung dibaperin ya, karena mereka yang berpacaran akan single juga pada waktunya. loh? hahah ya gitulah hidup itu gak bisa diprediksi.
Pasca putus cinta, Hidup cenderung berantakan, sampai kadang bingung harus bagian mana dulu yang ditata kembali. Puing-puing hati, sayang, cinta, dan kepercayaan benar-benar berserakan. Karena kehilangan itu memang menyakitkan, kehilangan pacar itu seperti kehilangan teman baik dan pastinya yang membuat sedih adalah kehilangan rutinitas. Chatingan, video call-an, jalan bareng, nonton bareng, ada juga yang bobo bareng, yah apapun yang sering dilakukan bersama kini tinggal cerita dan mungkin foto (?). Lalu rindu akan muncul, namun tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa galau :) yes.
Sebelas bulan single bukan berarti gue gak pernah jalan atau deket sama laki-laki lain. Tapi ... semuanya nothing special there. Ujung-ujungnya gue kembali sendiri dan menikmati segala hal sendirian. Entah ini menyedihkan atau justru membahagiakan. Gagalnya hubungan gue di masa lalu nyatanya sangat berdampak dalam kehidupan percintaan gue saat ini. Lalu beberapa bulan lalu gue mulai mengevaluasi yang telah terjadi. Tapi percayalah, gue benar-benar sedang ada di fase begitu menikmati hidup menjadi single.
Dengan sedikit memberanikan diri untuk mengingat kembali masalalu, gue mencoba untuk mengingat hal-hal yang membuat gue menjalani kehidupan gue saat ini. Gue ingat banget, saat dulu waktu gue sedih banget(3x) karena hubungan gue selesai. Gue membuat sebuah keputusan bahwa "Hi Tik, udahlah cukup menggunakan perasaan untuk urusan cinta. Sekarang nikmati saja hidupmu kalau ada yang dekat jalani saja tapi anggap saja semua biasa dan normal". Dan suggesti itu berhasil membuat hidup gue jadi berhenti sedih, dan menikmati hidup gue. Awalnya gue pikir ini normal, gue akan tetap bisa jatuh cinta lagi kok. hahah nyatanya TIDAK!
Gue mengeneralisasikan semua "kedekatan" gue dengan laki-laki hanyalah "teman" dan "biasa". Gue terkesan jadi manusia yang tidak peka. Semua baiknya mereka gue anggap yah karena mereka emang baik, thats it:). Padahal siapatahu mereka sedang berusaha untuk gue :).
Okay, tadi hanya sekilas cerita.
Menjadi single bagi gue bukan perkara menyedihkan atau harus dikasihani ya. karena pada nyatanya banyak orang single karena mereka memilih untuk menjadi single. Banyak ragam alasan dibalik keputusan ini.
Makin dewasa, gue makin mikir pacaran bukan sekedar ke mall bareng, kencan, chattan, videocall, dsb tapi lebih dari itu, menceritakan nilai-nilai kehidupan bersama, bertukar pendapat tentang karir, masalah, dan pastinya tentang keberlanjutan hubungan. Bukan hanya untuk tertawa bersama, tetapi juga sedih dan berjuang bersama.
Mencari pasangan sekarang juga bukan hanya berlandaskan dia berhidung mancung, badannya sixpack, ih senyumnya manis, atau dia udah punya jabatan. No No No, dalam kamus hidup gue hal-hal ini mungkin akan membuat kita tertarik dengan seseorang, tetapi untuk berkomitmen bukan hanya butuh ketertarikan tetapi juga "nyaman". Yap, nyaman juga punya komponen penyusunnya seperti saling percaya, gak posesif :), menghargai, melindungi, tidak kasar, dan mencintai dan menyayangi satu sama lain (gak hanya 1 orang aja HEHE sering terjadi :p)
Berapa orang memilih single juga karena mereka masih khawatir luka yang baru sembuh itu akan terlukai kembali. Andai obat untuk luka hati di jual di apotek :). Tidak mudah menyembuhkan, toh pada nyatanya luka dan masa lalu itu tidak benar-benar pergi kita hanya lebih pintar untuk menutupinya dan meletakannya jauuuhhh di sudut hati. PR nya adalah tidak menyerah untuk mencari yang membuat nyaman, tooh Cinta Sejati itu benar adanya seperti ibu Ainun dan pak Habibie.
"kook belum punya pacar, pasti belum move on ya ?"
Hello, Move on bukan perkara punya pacar atau belum. Move on ya move on, punya pacar udah urusan lain. Bagi gue, move on itu saat diri sendiri telah berdamai dengan masa lalu. Gak mengingat-ingat lagi mantan, gak mengurusi lagi kehidupan mantan. Punya pacar yah saat telah bertemu orang yang tepat untuk jadi teman baik. Tetapi juga ada beberapa orang yang "butuh" bantuan orang lain (pacar baru) untuk bisa move on. :). Cara terbaik bahagia adalah menciptakannya.
Tetapi gue percaya, Single bukanlah hal yang buruk atau menyedihkan. Kita lebih bahagia menjadi single sebab tahu tak semua orang berpacaran sebahagia atau lebih bahagia dari kita :). Kita tahu mana yang membuat kita bahagia dan kita putuskan walau itu harus menjadi single. Karena bahagia itu dari dalam diri bukan dari orang lain. Dan untuk mereka yang berpacaran tapi tidak merasa bahagia, mungkin kalian kurang mendengarkan dan menyediakan waktu untuk diri sendiri. Mungkin kalian harus belajar cara melepaskan toxic dari kehidupan kalian :).
0 comments