Berdarah-darah untuk Mengobati Hati yang Lebam

Melepaskan apa yang tak ingin lagi di genggam olehku. Kepergianmu adalah alasan aku menangis dibalik pintu kamar. meratapi satu pers...



Melepaskan apa yang tak ingin lagi di genggam olehku.
Kepergianmu adalah alasan aku menangis dibalik pintu kamar. meratapi satu persatu kisah yang tak pernah ku bayangkan akan berakhir se-tragis ini.  Kala itu, waktu terasa begitu lama. Sedih ku dan Tangisku tak berujung. aku benar-benar hancur dan kosong.

Seperti tertusuk berjuta pisau, tersabit dan tersayat seluruh tubuh. Luka yang tak berdarah. 
Entahlah. semua terasa begitu hancur kala itu.

Ku coba untuk terus bangkit dari keterpurukan ini, bersujud sepanjang malam untuk bercerita dengan penciptaku. Menanyakan beberapa hal yang tak kupercaya kini terjadi. 
Berat, Tak jarang aku mencoba untuk menghindari rasa sakit itu dengan tidur, yah dengan tidurlah aku bisa sejenak istirahat dari rasa sakit itu. 

Aku marah, kesal, dan benci dengan diriku sendiri. Aku belum siap melepasmu, melupakan setiap momen denganmu. aku belum siap dan tak akan pernah siap. Tapi sepertinya dirimu begitu siap dengan perpisahan ini. 

Sulit untuk aku jelaskan kenapa aku bisa sesedih dan sehancur ini, ternyata mencintaimu adalah sebuah kesalahan terbesarku. Ternyata mempercayaimu adalah sebuah kebodohan terbodoh yang ku lakukan. aku membuang-buang waktu dan cintaku untuk orang yang salah.

Kamu terlalu pandai berdrama dan berpura-pura hingga aku tak sadar sedang menonton dan menikmati dramamu.  Bahkan aku tak percaya, rasa sayangku dibalas dengan luka lebam dihatiku.
sehebat itu kamu menyakiti orang yang tulus menyayangimu, setega itu.
ahh sudahlah....

Kini, luka lebam di hatiku sudah mulai membaik. Aku mulai sadar. Bukan aku yang bodoh karena melepaskanmu. Tapi kamu yang terlalu pintar berpura-pura sampai tega menyakiti orang yang menyayangimu.

Terima kasih untuk segala ke-purapuraan-mu, selucu itu kau meninggalkan luka lebam dihati perempuan yang mencintaimu. Kini percayaku hilang, rasaku mulai memudar. Aku mulai beranjak dari kebodohanku. Semoga kebahagiaan tahu siapa yang lebih pantas dihampiri. 

Siapapun diluar sana yang tersia-siakan. Karma tahu kepada siapa dia akan datang.......

You Might Also Like

0 comments

Translate