Friday, August 11, 2017
Coffee Shop dan Secangkir Vietnam Coffee
Friday, August 11, 2017Instagram Bung Vick Langit semakin gelap, kita enggan beranjak. Se-nyaman itukah obrolan ala manusia ? inikah cara secangki...
Instagram Bung Vick |
Langit semakin gelap, kita enggan beranjak.
Se-nyaman itukah obrolan ala manusia ?
inikah cara secangkir Kopi Vietnam menyamankan kita ?
atau ketenangan ala dinding Coffee Shop ?
-----
Sore tadi gue pergi ke salah satu Coffee Shop di daerah Antasari, Jakarta Selatan. Sebenarnya, gue udah sering sekali bahkan rutin ke Coffee Shop dan gonta/i tempat sesuai kebutuhan dan mood. hehe.
Okay, tulisan gue kali ini bukan tentang review Kopi Vietnam,Robusa, Toraja dsb, Bukan. Gue bukan pencinta kopi, gue gak ada pengetahuan lebih tentang kopi oleh sebab itu ijinkan gue menulis tulisan ini dengan judul diatas melalui sudut pandang berbeda versi gue.
Gue punya teman terbaik yang selalu mengajak gue ke Coffee Shop, Dia pencinta kopi. Awalnya bagi gue duduk ngobrol di Coffee Shop adalah hal yang membosankan, tooh bukan hanya karena gue gak suka kopi tapi i feel boring ada di sana. tapi lama kelamaan gue mulai merasakan ada rasa nyaman dan tenang yang diberikan oleh dinding-dinding Coffee Shop. Setiap kali ke Coffee Shop, gue melihat sekeliling gue ada yang sedang menyeruput kopinya, ada yang sedang saling menatap dan mendengar obrolan, hingga gue melihat ke arah barista yang sedang asik melakukan akrobat tangannya untuk menciptakan kopi yang luar biasa kepada pelanggan. okai, gue mencoba merenungkan 1 per 1 objek yang gue lihat.
Setiap kali gue ke coffee shop memang gue gak pernah memesan kopi, yang gue pesan adalah Lychee Tea everywhere dan everytime. nah beda dengan teman terbaik gue yang selalu memesan kopi kesukaannya kopi Vietnam, semoga gak akan pernah ada sianida seperti kasus mirna. -.- sesekali gue mencoba menyerup nikmatnya Kopi Vietnam itu, haduh muka kecut yang selalu gue hasilkan. sudah dari sononya gue gak bisa menyatu dengan kopi, karena pahitnya kopi sungguh tak suka daku.
Okay, Tenang-tenang para pencinta kopi mohon untuk tidak langsung kesal yah dengan gue. Gue tahu kopi punya banyak sekali penggemar diberbagai kalangan. itulah, itulah yang ingin gue ceritakan di tulisan gue ini. gue tahu kopi itu pahit rasanya, tapi aromanya penuh cinta. sebab itulah gue terkadang berpikir apasih kehebatan kopi, tak mungkin hanya karena aromanya yang penuh cinta. gue mencoba bertanya ke beberapa insan manusia dan masing-masing punya jawaban yang membuat gue terenyuh.
" aroma kopi itu menenangkan ", " kopi lebih dari cinta dan nyaman tik ", dan ada 1 jawaban yang amazing dari Bung Vick Rahantan " Kopi itu jujur, ia tak pernah berpura-pura menjadi manis untuk dicintai, kopi itu apa adanya dia pahit dan gelap " . Please bantu gue untuk gak cengo dengan jawaban ini. yah sabagai orang yang gak suka kopi ini sebuah makna yang membantu gue untuk seolah meresap dalam aroma kopi yang luar biasa mereyuhkan itu. kini gue mengerti ada hal yang luwar biasa yang kopi tawarkan untuk para penikmatnya.
Sekarang sedikit bergeser dari kopi, Coffee Shop bagi gue adalah tempat terpewe untuk bercerita dengan teman, berbagi keluh kesah, cerita serius, sedih, bahagia, lucu, bahkan hingga tentang pekerjaan. Hal ini yang mulai menjadi alasan gue untuk menarik kembali perkataan gue bahwa I feel Boring saat di Coffee Shop. Dinding-dinding Coffee shop menawarkan ketenangan untuk manusia-manusia yang datang kesana tak hanya tenang dalam menyerup kopi tapi juga untuk bercengkrama dalam berbagai hal dengan teman. tak masalah gue memesan Lychee Tea dan teman terbaik gue memesan Kopi Vietnam, semuanya akan menyatu dalam obrolan yang tersampaikan dengan sesekali masing-masing menyerup minuman. Tapi gue lebih nyaman di Coffee Shop yang tidak begitu ramai dengan orang-orang, kenapa ? karena keramaian menurut gue mengurangi ketenangan yang diberikan Coffee Shop. Jika ramai tapi tak bising itu masih bisalah dikondisikan, tapi kalau bising sungguh itu Lychee Tea dan Kopi Vietnam pun tak berhasil menghasilkan obrolan yang berkualitas. Sebab itu gue selalu menghindari Coffee Shop yang ramai dan bising.
Quality your time dengan bercengkrama hingga lupa kopi sudah tersisa hanya setetes dan Lychee Tea hanya tersisa Lycheenya saja. Kopi dan Coffee Shop membuat lupa waktu.