One Day in Autumn

Tuesday, October 23, 2018

Cinta Dalam Hati

Kalimat yang menggambarkan kedatangan dan kepergian seseorang dalam hidup terkadang tidak bisa kita pungkiri. People come and go, its absolutely.

Tuhan dengan bebas memberikan teka-teki di dalam hidup kita. Dengan bebas mempertemukan, memisahkan, menyatukan kita dengan siapapun. Sebagai manusia, pada umumnya kita dituntut untuk menjalani apa yang telah ditakdirkan dan mensyukurinya sedih maupun senang.

Hal ini terus terjadi dalam hidup. Bahkan kadang tanpa kita sadari.

Semua yang terjadi juga tak menentu akan berakhir bahagia atau sedih. Segala hal datang terkadang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Yah, thats life.

Bertemu dan kenal dengannya adalah hal yang menyenangkan, semua terjadi dengan tidak disengaja. Ketidaksengajaan ini ternyata membawa kita ke percakapan yang intens dan luas. Kita mendiskusikan banyak hal, mendiskusikan tentang hal-hal yang tabu dan kadang diluar pikiran normal manusia. Bercerita tentang hidupnya dan hidupku, semua kita lakukan hingga membawa kita pada titik yang disebut “Nyaman”.

Mengenal beberapa orang warga negara lain adalah hal biasa bagiku, aku banyak menemui dan berteman dengan mereka dan pada umumnya adalah smart guy, namun kali ini dia sangat berbeda, lelaki cerdas dan unik. dia bercerita tentang manusia, religion, aliens hingga kondisi dunia 20 tahun kedepan hahaha. Yah dia memang unik sejauh itu pikirannya.

Banyak hal yang impossible tapi diuraikan dengan sedemikian rupa hingga terdengar masuk akal. Thats Arren, he name is Arren. I love the moment when we talk together. D

Dia bercerita tentang bagaimana hidup bahagia? Berhentilah berekspetasi kepada manusia. jadilah perempuan yang cerdas dan hilangkan sifat simpatik yang berlebihan, itu tidak bagus untuk hidupmu. Kita memang boleh untuk menjadi peka, tapi jangan turut menjadi sedih. Justru ketika sekeliling kita sedih, kita harus bisa menebarkan kebahagian.

Namun, ada beberapa hal yang ada di dalam dirinya dan ditolak oleh keyakinanku. Dia tidak percaya dengan agama, tidak percaya dengan relationship, dan bahkan memutuskan untuk tidak menikah. Aku tahu itu sangat berlawanan dengan diriku sendiri. Tapi entah i felt it's amazing things saat mendengar hal itu darinya. Kita saling mengetahui perasaan satu sama lain tapi hanya sebatas tahu dan menjalani, tidak untuk berkomitment.

Pada dasarnya memang ada yang dipertemukan dan menjadi cinta namun hanya untuk disimpan di dalam hati. Cinta kadang tidak butuh untuk diekspresikan secara lebih, cukup diekspresikan dengan saling peduli dan doa. sesederhana itu. Arren memang gak di Indonesia lagi, dia harus menyelesaikan projectnya di Amerika, thats why, aku bilang kalau inilah namanya people come and go. Tuhan memang senang sekali melampirkan pertemuan dan perpisahan sepaket. Beruntungnya kita masih berada di dalam bumi yang sama, hanya saja ribuankilometer.

Dan itulah, yang terlampir untuk dijalani.

Thursday, October 11, 2018

Tentangku, Ambivert, dan Hot Chocolate

Kamis, 11 Oktober 2018.

Hari ini setelah pulang kantor jam 5 sore, sebenarnya gue ada janji ketemu dengan 2 orang teman gue. Tapi cancel karena mereka ada keperluan mendadak. Akhirnya gue memutuskan untuk jalan sendirian (lagi) ahahah. Hal yang selalu gue lakuin, entahlah. Dari kantor, gue jalan kaki ke Setiabudi One. Lumayan deket si, gue emang udah merencanakan bahwa akan membeli hot chocolate di Anomali Coffee yang ada di Setiabudi One. karena gue gak suka kopi, tapi gue suka Coffee shop jadi gue harus punya minuman andalan yaitu coklat panas. Gue biasanya selalu pesen hot chocolate di Jco, tapi beberapa minggu lalu gue nyobain hot chocolatenya Anomali, gue jadi jatuh cinta :D Setelah beli hot chocolate, gue lanjutin jalan kaki ke Epicentrum. Di Epicentrum ada danau kecil (gue si anggepnya danau, tapi gak tahu deh kalau ada sebutan lainnya wkwk) yang menurut gue nyaman banget buat menyendiri dan menikmati sore menjelang malam disana hahaha. Gue sering ke sana, sendirian. Kadang dengan teman tapi biasanya gue akan ke sana buat menyendiri kalau gue lagi sedih dan banyak masalah.

Setelah jalan sepanjang 2.4 km, sampai deh di danau favorite gue. Anyway, gue suka banget jalan kaki, kadang sering banget gue jalan kaki walau tanpa tujuan yang penting jalan kaki dan ada juga kebiasaan aneh gue, gue sering banget ngobrol sendiri dengan diri gue, kadang dalam hati kadang sampai bersuara haha. makin anehnya gue kalau lagi jalan kaki pasti sambil ngomong sendirian -.- kadang gue takut orang bilang gue gila haha. Tapi gue emang hobinya sendirian dan ngomong sama diri sendiri haha, ini serius. Gue coba buat cari tahu hobi aneh gue ini seperti ngomong dengan diri sendiri, ternyata orang-orang yang sering ngomong sendiri itu memiliki kecerdasan di atas rata-rata. hmm, menarik yaa.

Menjadi ambivert, kadang membuat bingung diri sendiri juga orang lain. Karena kadang gue senang banget bisa ada di tengah keramaian dan banyak aktivitas. gue heboh banget, bawel, gaduh. Tapi kadang gue malah paling diam, malas ngomong, bahkan pengen sendirian terus. gue sering menolak semua ajakan main teman-teman gue. Bukan karena gak mau main. Tapi gue malas buat ketemu orang. Tapi nanti tiba-tiba gue keluar sendirian ke mall atau kemana pun asal sendiri. Begitu aja kehidupan gue.

Adakalanya teman gue mikir, gue lagi ngambek sama dia karena gak mau di ajak main. Hahah padahal sebenarnya gue gak kenapa2. Hanya aja lagi gak pengen bertemu orang-orang. Tapi kadang tiba waktunya gue yang selalu mengajak teman-teman gue main. Bahkan bisa seminggu isinya main setiap hari dengan teman yang beda.

Gue pernah, seminggu benar-benar gak mau ketemu siapapun buat main. Di kantor juga kadang gue diam aja. Dan pada nanya kenapa tik? Haha padahal emg gue lagi menjadi introvert. Sabtu minggu pun gue sering menghabiskan waktu di kamar sendirian main Hp Itupun gak chat-an sama siapapun. Gue hanya liat sosial media. Youtube, atau baca2 artikel. Selebihnya balas chat yang penting aja. Tapi kalau tiba menjadi ekstrovet, sabtu minggu pasti agenda gue buat main penuh seharian.

Menjadi ambivert itu menyenangkan menurut gue. Gue bisa balance untuk menjadi ekstrovet dan intovert. Gue bisa punya waktu banyak untuk teman-teman gue, dan kemudian menarik diri kembali ke dalam sunyi.

Semenjak gue break up kurang lebih 2 bulanan yang lalu. Gue emang sering banget sendirian. Kadang jalan aja tanpa tujuan. Tiba-tiba udah sampai di sini lah. Hahah Iya pasca break up gue menutup diri dengan orang-orang baru. Mungkin karena sedih dan kecewa jadi gue hanya mau ketemu dengan orang-orang terpercaya gue aja.

Seharusnya gue gak seperti itu, tapi gue benar-benar gak bisa membatasi diri gue untuk gak bersikap seperti itu. Tetapi gue terus mencoba untuk me-recovery diri gue sendiri. Terus dan terus mencoba. Gue juga pengen cepat sembuh. Tapi kata beberapa orang dan artikel yang gue baca, gue akan sembuh tapi butuh waktu. Karena semua proses.

Ya sudahlah, masalah break up bukan poin dari tulisan ini. Hahah. Oiya pasti di luar sana banyak juga yang seperti gue yaitu ambivert perpaduan antara introvert dan ekstrovet. Sharing dong ke gue. HEHE. Terimakasih ya sudah membaca tulisan yang yah seperti curcol ini hihihi

One Day in Autumn

Cinta Dalam Hati

Tentangku, Ambivert, dan Hot Chocolate

H e l l o ...

Tika Here :*

Popular Posts

recent posts

Total Pageviews

Blog Archive

Featured post

THE ANSWER FOR NEW YORK

Translate