Tuesday, May 30, 2017
LIFE & LIFESTYLE ala Tugu Monas
Tuesday, May 30, 2017Hampir 3 tahun hidup merantau untuk kuliah di Djakarta adalah hal yang paling menyenangkan dan menantang. Hampir semua sudut ibukota Negara...
Hampir 3 tahun hidup merantau untuk kuliah di Djakarta adalah hal yang paling menyenangkan dan menantang. Hampir semua sudut ibukota Negara Indonesia ini sudah gue jelajahi. Tiga tahun menghirup udara di negeri Tugu Monas (Monumen Nasional) ini telah memberikan banyak pelajaran dan pengalaman buat gue. mulai dari sekedar mengamati hingga bertanya langsung kepada orang-orang sekitar bahkan seringkali ini adalah topik pembicaran paling seru dengan beberapa orang yang gue ajak ngobrol. Lifestyle.
Di Djakarta, gue bisa melihat semua model kehidupan dari mulai paling sederhana hingga paling mewah, dan pastinya kita juga bisa memilih arah atau alur hidup kita dengan bebas disini.
Berbicara tentang hidup, dalam hidup ada 3 jenis kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai kemampuan. kebutuhan primer seperti makan, pakaian, dan tempat tinggal. ini kebutuhan paling mendasar yang wajib dimiliki oleh setiap orang. kebutuhan ini jelas menyangkut tentang kelayakan hidup. Di negeri tugu Monas ini, seringkali gue melihat masih ada beberapa orang yang bernasib kurang baik. bahkan untuk makan pun susah, pakaian tidak layak pakai, dan tempat tinggal pun gak ada sehingga orang-orang seperti ini seringkali tidur di pinggiran toko atau di jembatan penyebrangan. sebenarnya sedih kalau melihat hal itu, tapi itulah situasi kehidupan di ibukota, keras.
Kebutuhan kedua adalah kebutuhan sekunder seperti hiburan dan transportasi, kebutuhan yang jika belum terpenuhi maka gak akan mengancam keberlangsungan hidup. yah, semua orang butuh transportasi tapi jika gak ada juga gak masalah, semua orang butuh hiburan tapi gak harus setiap saat dan mendesak seperti kebutuhan primer.
Kebutuhan ketiga adalah kebutuhan Lux ini kebutuhan yang bisa terpenuhi jika kebutuhan 1 dan 2 sudah terpenuhi, nah biasanya yang memenuhi kebutuhan ini lebih kepada orang-orang menengah keatas. kebutuhan Lux seperti mobil mewah, apartemen, dan properti-properti mewah lainnya.
Itulah informasi sedikit tentang jenis-jenis kebutuhan. mari kita kembali ke LIFE & LIFESTYLE, Hidup di Djakarta, gue bertemu dengan berbagai jenis orang dengan alur hidup yang berbeda-beda. Di negeri Tugu Monas ini, semuanya ada, tinggal kita memilih dan menjalani kehidupan sesuai pilihan. dari mulai barang murah sampai barang mahal ada di sini. segala macam Mall dan Plaza ada disini.
Money is everything, kalimat ini yang menyimpulkan beberapa situasi di ibukota. Hidup itu gak mahal yang mahal adalah gaya hidup atau lifestyle. Dompet yang dijual di pasar dengan harga 50.000 dengan dompet yang dijual di Mall seharga 500.000 memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menyimpan uang, tapi pada nyatanya hal ini jelas berbeda makna, dompet di mall dapat memenuhi lifestyle sedangkan dompet di pasar hanya memenuhi life. status sosial juga ditentukan dari seberapa mahal barang yang kita miliki.
Baju branded, sebenarnya kalau untuk menutupi sekujur tubuh baju apapun itu dan berapapun bisa kita gunakan, tapi tidak semua orang menjatuhkan pilihannya hanya untuk sekedar menutupi tubuh mereka, kita tahu di Djakarta semua brand tersedia di mall-mall, baju yang bahkan panjangnya hanya seperdua perut lebih mahal daripada baju yang panjangnya sepinggang. yah, style. yah lifestyle.
Makanan, Nasi goreng pinggir jalan seharga 15.000 bisa jadi lebih enak daripada nasi goreng di restoran mahal dengan harga 95.000 seporsi tapi tetap saja yang lebih ramai adalah restoran. semakin mahal restoran yang kita kunjungi semakin naik status sosial kita dengan lifestyle yang wah.
gaya hidup atau lifestyle memang kadang membuat gue gak habis pikir. tapi itulah pilihan untuk hidup tak hanya hidup. tapi menerapkan beberapa kemewahan untuk memenuhi lifestyle dan menaikkan status sosial. Djakarta menyediakan itu, Hidup hanya sekedar hidup atau Hidup untuk gaya hidup. pilihlah sesuai kemampuan.
Lifestyle memberikan kita sebuah penampilan yang mewah, yang kemudian menaikkan status sosial kita, terserah, menggunakan uang 500.000 untuk membeli 1 barang untuk lifestyle atau menggunakan uang itu untuk menikmati hidup beberapa hari kedepan dengan tujuan bukan untuk lifestyle. gue sering melihat orang yang sekujur tubuhnya dilapisi dengan baju, celana, tas, jam dan sepatu mahal. baju 500.000, celana 800.000, tas 1.000.000, jam 2.500.000 dan sepatu 800.000. pemandangan seperti ini bukan hal yang tabu lagi di ibukota. dan gue akui dia terlihat wah dengan apa yang dia gunakan. status sosial dia juga terlihat tinggi dalam pergaulan. selain itu, ada pemandangan lain dari sisi berlawanan yaitu salah seorang yang sekujur tubuhnya hanya dilapisi kurang lebih total harga dari tas, sepatu, baju, celana, jam hanya 1.000.000. tapi dia terlihat menikmati semua yang dia gunakan. yah balik lagi ke perkataan gue di sebelumnya bahwa kita bisa memilih alur hidup kita. ingin menikmati hidup sesuai style kita atau terus mengupdate kehidupan sesuai lifestyle.
Djakarta, Rabu 31 juni 2017.
Lifestyle memberikan kita sebuah penampilan yang mewah, yang kemudian menaikkan status sosial kita, terserah, menggunakan uang 500.000 untuk membeli 1 barang untuk lifestyle atau menggunakan uang itu untuk menikmati hidup beberapa hari kedepan dengan tujuan bukan untuk lifestyle. gue sering melihat orang yang sekujur tubuhnya dilapisi dengan baju, celana, tas, jam dan sepatu mahal. baju 500.000, celana 800.000, tas 1.000.000, jam 2.500.000 dan sepatu 800.000. pemandangan seperti ini bukan hal yang tabu lagi di ibukota. dan gue akui dia terlihat wah dengan apa yang dia gunakan. status sosial dia juga terlihat tinggi dalam pergaulan. selain itu, ada pemandangan lain dari sisi berlawanan yaitu salah seorang yang sekujur tubuhnya hanya dilapisi kurang lebih total harga dari tas, sepatu, baju, celana, jam hanya 1.000.000. tapi dia terlihat menikmati semua yang dia gunakan. yah balik lagi ke perkataan gue di sebelumnya bahwa kita bisa memilih alur hidup kita. ingin menikmati hidup sesuai style kita atau terus mengupdate kehidupan sesuai lifestyle.
Djakarta, Rabu 31 juni 2017.