Sunday, March 19, 2017
Menjadi Beta di antara Gue Lo.
Sunday, March 19, 2017Senin, 15 September 2014 Hari pertama beta duduk di bangku kuliah. Hari pertama beta berstatus mahasiswa. Hari pertama beta memulai kesi...
Senin, 15 September 2014
Hari pertama beta duduk di bangku kuliah.
Hari pertama beta berstatus mahasiswa.
Hari pertama beta memulai kesibukan di IbuKota hingga nanti ... entah sampai kapan.
Segala perbedaan yang ada bukanlah menjadi sebuah beban berat yanng justru membuat kita menyusut, sebagai minoritas kita harus bisa punya kepercayaan diri yang kuat untuk bisa terus berkembang tanpa melihat sisi negatif perbedaan. perbedaan hadir karena agar terciptanya keindahan, pelangi tak seindah itu kalau hanya memiliki satu warna.
Salam,
Katong samua basudara.
Hari pertama beta duduk di bangku kuliah.
Hari pertama beta berstatus mahasiswa.
Hari pertama beta memulai kesibukan di IbuKota hingga nanti ... entah sampai kapan.
Djakarta, sebut saja kota sibuk.
Ibukota Tanah Air beta ini luar biasa beragam isinya.
dari ujung sabang sampai ujung marauke semua bisa katong temukan di Djakarta.
---- Mari kita menggunakan kata Beta sebagai kata ganti Gue, (dalam bahasa ambon Beta artinya saya /gue/aku)---
Sejak bernapas di Ibukota, sebagai seorang remaja ini adalah sebuah pertarungan iman. haha.
Djakarta memiliki segalanya, gedung-gedung tinggi pencakar langit menghiasi hari-hari beta.
tak hanya Rumah gedongan yang banyak di Djakarta, tetapi sampai rumah kumuh dan tak layak pun menjadi hiasan wajah ibukota tanah air beta. "DJakarta never sleep", masyarakat ibukota tak hanya beraktifitas di pagi dan siang hari, bahkan sampai menjelang pagi lagi masih ada orang-orang yang asik dengan musik bervolume besar sambil memegang gelas di tangan kanan dan rokok di tangan kiri sambil badan bergoyang kepala angguk-angguk. ada juga yang sedang nongkrong di coffeshop sambil mengobrol tentang kehidupan atau hanya sekedar mendengarkan oranglain bercerita. atau ada yang sedang memungut sampah di sepanjang jalan dan ada juga yang telah tidur lelap.
Menjadi Beta di antara Gue Lo. Beta lahir dan hidup selama 18 tahun di Kota Ambon Manise, Maluku. Ambon adalah tempat beta memulai hidup dan menyelesaikan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. saat di Ambon, beta menjadi mayoritas. tetapi saat beta di Djakarta beta menjadi minoritas khususnya di lingkungan kampus. menyenangkan bertemu dengan berbagai bentuk wajah, hidung, alis, mulut, bahkan sifat. kata orang, jadi anak rantau itu menyenangkan.
Awal masuk kuliah, beta harus menebar senyum mengandung makna "ayo temenan" ke semua teman-teman kampus. Di kampus beta sama sekali seng punya kenalan siapapun apalagi yang kenal dari kampung ( Ambon ). jadi dengan situasi begitu menuntut beta untuk melakukan pendekatan dan berkenalan dengan orang-orang baru. Hari pertama akhirnya beta berhasil punya banyak teman, selain ditanya nama, mereka juga menanyakan asal. dengan sangat bangga beta mengatakan bahwa beta berasal dari Ambon, tak sedikit ternyata yang kaget. " hah ? ambon ? ga salah lo tik ? kok ga kayak orang ambon ? " yah inilah respon balik kebanyakan orang saat beta bilang beta orang Ambon. dengan berusaha menyakinkan bahwa beta adalah orang ambon seringkali beta di minta buat berbicara dengan bahasa Ambon, dengan senang hati beta melakukannya.
Mungkin benar, Konstruksi sosial itu ada. Streotype manusia itu nyata terjadi dalam kehidupan kita. sebagai contoh, Kebanyakan orang-orang di luar sana ber 'mindset', Orang ambon itu ciri-cirinya Hitam, Rambut keriting, wajah agak sangar (seram). sebenarnya ciri-ciri ini memang ada di Ambon, tapi tidak semuanya. karena apa ? karena telah banyak terjadi pernikahan silang maksudnya pernikahan beda ras misalnya Orang asal Ambon menikah dengan orang asal sulawesi atau dengan orang asal Jawa, nah dari pernikahan silang itu menghasilkan anak yang berwajah variatif tidak hanya bertipe wajah orang Ambon, tetapi juga jawa dan sebagiannya.
Kadang beta nyesek juga saat mereka gak mau percaya kalau beta orang Ambon, tapi itulah kampung halaman tercinta beta. bahkan tak sedikit yang mengatakan bahwa beta orang aceh, arab, pakistan. sungguh itu jauh yah :). but its okay. Ambon tetap dihati.
Sekarang, ada shock culture lainnya, cara berbicara ( logat/intonasi), pengucapan huruf, dan perbedaan nama sebuah produk di kampung halaman sering beda dengan di Djakarta. nah 3 ini yang menurut beta adalah sebuah kesulitan awal saat mulai beradaptasi. Orang Ambon punya cirikhas saat berbicara, logat yang dia gunakan jelas beda. dan saat beta berbicara dengan bahasa gahoellnya jakarta itu agak terdengar aneh dan kadang bikin ketawa orang-orang yang denger, beta sering diketawain hehehe. kemudian pengucapan huruf, ini dia yang bikin beta ga bisa lupa kalau dulu beta di ketawain oleh anak-anak sekelas karena beta bilang "KABEL" dengan pengucapan "e" bukan " e' " jadi orang di Djakarta itu mengucapkan hurup E bukan " e " saja tetapi ada sedikit perbedaan yaitu E nya diucapkan menggunakan tanda petik " E' " hemm susah yah beta jelasinnya melalui tulisan. dan yang terakhir perbedaan nama produk di kampung dengan di Djakarta misalnya martabak manis di Djakarta itu di Ambon dinamai terang bulan, Ikan tongkol di Djakarta itu namanya di Ambon ikan Cakalang, Ikan teri di Jakarta di Ambon namanya ikan puri. Indonesia memang kaya raya guys. Kaya akan sumber daya, kaya akan budaya, dan sebagiannya.
Selain itu, beradaptasi lainnya yakni makanan, okay Djakarta sangat beragam, segala makanan ada disini dari mulai makanan indonesia sampai luar negeri, dari yang mulai makannya bis apakai tangan sampai harus pakai sumpit. saat breaktime kuliah beta kadang sering mengisi waktu istirahat untuk ngobrol dengan teman-teman kampus, dan obrolan kita seringkali tentang makanan. teman-teman beta yang memang kebanyakan anak-anak Djakarta mulai mengeluarkan semua cakapnya tentang makanan yang enak, mahal dan unik. ada beberapa yang beta tahu dan ada beberapa yang beta ga tahu bahkan yang ga pernah beta cicipi. misalnya Shushi. Di Djakarta ini makanan sangat terkenal, tetapi untuk beta yang berasal dari daerah mungkin sangat asing mendengar namanya. tetapi dari semua hal yang mereka obrolkan membuat beta menjadi tau dan terus beradaptasi.
Tak hanya tentang makanan, barang branded, dan lain-lain. beta bersyukur terlahir dan besar di Ambon, keindahan Alam yang luar biasa membuat hidup jauh lebih tenang daripada harus ke mall. salah satu kebanggaan saat sedang berbincang tentang wisata, semua akan terdiam mendengarkan cerita fakta cantiknya alam Ambon. mungkin apa yang ada di Djakarta tak akan sebanding dengan ketenangan yang diberikan oleh alam di Ambon. Berenang di antara bukit-bukit kecil dengan air yang jernih pasir yang putih adalah kenikmatan dunia yang ada di Ambon.
Segala perbedaan yang ada bukanlah menjadi sebuah beban berat yanng justru membuat kita menyusut, sebagai minoritas kita harus bisa punya kepercayaan diri yang kuat untuk bisa terus berkembang tanpa melihat sisi negatif perbedaan. perbedaan hadir karena agar terciptanya keindahan, pelangi tak seindah itu kalau hanya memiliki satu warna.
Salam,
Katong samua basudara.