One Day in Autumn

Akhir tahun 2016 lalu, gue berlibur ke Hongkong bersama My second family isinya ada tante Giok, mama Ina, Dio, Darren, Glenda, Incend, dan Kak apin atau sebut saja Gangster XBATA. hehe. 

dalam tulisan gue kali ini, gue bukan mau sharing tentang liburan gue di HK tapi gue pengen sharing tentang CULTURE di HK yang buat gue cengo dan kagum. gue berpikir kenapa negara gue ga bisa seperti itu. oke kita masuk ke intinya.

Selama hampir seminggu, gue berada di HK ga cuman menikmati destinasinya tetapi gue juga mangamati budaya, masyarakat dan kehidupan disana. mungkin seminggu bukanlah waktu yang lama untuk mengamati secara mendalam kehidupan di sana. tapi gue berhasil dibuat kagum dengan budaya di HK dalam waktu sehari.

Hongkong, adalah salah kota yang berada di bagian Tenggara Tiongkok. Pada saat gue tiba di HK yang gue lihat adalah lingkungannya yang luar biasa bersih. gue bahkan ga pernah melihat sampah berserakan sembarangan, selain bebas sampah, udara di HK juga sangat segar dan bebas polusi. berbeda dengan Indonesia, kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya masih minim, udara bebas polusi pun hanya bisa dirasakan dibeberapa daerah di Indonesia, terkhusus untuk daerah yang gue tinggal sekarang yaitu Jakarta, polusi adalah hal yang setiap hari menemani warga Jakarta. karena tingginya jumlah kendaraan di jakarta sehingga produksi polusi juga begitu besar jumlahnya. Udara yang kurang sehat ini yang sangat membahayakan dan menyebabkan penyakit-penyakit pada bagian pernapasaan.

foto dari http://erikacheesybeasy.blogspot.co.id

Selama berada di HK, gue selalu menggunakan transportasi umum, why ? selain nyaman dan murah, transportasi umum di HK juga sangat tepat waktu. hal ini membuat orang lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Di HK juga gue jarang melihat kendaraan pribadi berlalu-lalang dijalan raya, hal ini berbeda dengan yang selalu gue lihat saat di Jakarta. menurut gue harga mobil di HK dihargai sangat mahal dan harga parkiran yang begitu mahal membuat masyarakatnya ragu-ragu untuk membeli kendaraan pribadi. Selain sangat menekan jumlah kendaraan pribadi, Pemerintah HK juga sangat memaksimalkan kenyamaan transportasi umum, saat di HK gue selalu naik MTR karena nyaman kemudian tepat waktu juga harganya yang murah. stasiun MTRnya juga sangat nyaman ada beberapa store kecantikan, fashion, dan makanan di dalamnya jadi berasa ke mall bukan ke stasiun. berhubung gue ga sempat fotoin stasiun MTR di HK ini gue sediain foto dari om google.

Mari lihat wajah Jakarta, dengan uang muka 500.000 rupiah kita udah bisa punya mobil. ya ya urusan ntar lunas atau engga urusan nanti yang penting adalah lifestyle, mungkin itu yang ada dipikiran sebagian besar orang di Jakarta. sehingga semakin mudah seseorang mendapatkan mobil maka semakin besar jumlah mobil dan kemudian menyebabkan tingkat kemacetan di ibukota semakin tinggi. selain harga mobil yang bisa di DP murah, harga parkiran di Jakarta juga terbilang murah 4000-5000 rupiah/jam. Transportasi umum di Jakarta, mungkin kalian sudah pernah menggunakan Kopaja? atau busway ? Kopaja di Jakarta sangat tidak nyaman menurut gue, secara fisik kopaja-kopaja yang ada di ibukota sudah terlihat tua dan reot (rentah), selain dari fisiknya yang jelek, kapasitas yang selalu berlebihan juga sudah menjadi tradisi, penumpang desak-desakan dan suhu di dalam kopaja sangat panas karena tidak menggunakan AC. selain kopaja, beberapa busway yang sudah terlihat tua juga masih digunakan, bahkan ada yang ACnya bocor, rusak, tetapi masih diijinkan beroperasi di ibukota. gue sering ga habis pikir kemana arah perhatian pemerintah dalam melihat hal-hal yang menyangkut kenyamanan publik. 

Budaya jalan kaki, ini yang paling bikin gue cengo, kenapa ? karena budaya ini yang ga pernah gue temui di Jakarta, gue bingung kenapa orang-orang di HK itu senang sekali jalan kaki daripada naik kendaraan. mungkin untuk perjalanan yang jauh dan memang harus ditempuh dengan kendaraan barulah mereka menggunakan kendaraan, itupun tetap kendaraan umum. sewaktu gue di HK, gue kemanapun menggunakan MTR dan gue harus kestasiunnya, dari hotel ke stasiun lumayanlah jaraknya, awalnya gue ngerasain duh bisa naik kendaraan aja ga si kalau jalan lumayan jauh, tetapi saat gue liat trotoar depan hotel gue begitu ramai dengan pejalan kaki gue ngerasa mungkin ada something different ya kalau jalan kaki. dari situ gue menjadi sangat antusias kalau jalan kaki. menyenangkan rasanya berjalan dan berlalu-lalang dengan orang-orang di sana kemudian disepanjang trotoar ada berbagai macam store dan jajanan. Berjalan kaki itu banyak manfaatnya, selain untuk kesehatan, kita juga bisa menikmati setiap sudut kota di HK, dan pastinya menjadi irit karena tidak harus membayar tarif kendaraan. pejalan kaki di HK memang sangat diberi kenyamanan selain trotoar yang lebar, udara bebas polusi, spot-spot penyebrangan, store-store dan jajanan sepanjang jalan. Berbeda dengan trotoar di Jakarta yang sering di salah fungsikan, saat macet misalnya banyak pengendara motor yang nekat menggunakan trotoar untuk bisa sampai ke ujung jalan, GILA ! lo belom puas dengan jalanan segede itu ? gue kadang sering mengalami hal ini, bahkan sampai gue marahin itu pengendara motor, ga sopan jalan orang di ambil juga.. toooh yang bikin macet kan mereka juga bukan kita pejalan kaki.  

suasana pejalan kaki di HK (Foto pribadi)

suasana pejalan kaki di HK (foto pribadi)

selain budaya jalan kaki, ada satulagi yang bikin gue kagum. Di Hong Kong, ada sebuah budaya atau tradisi saat lo jalan di lokasi yang sempit dan di eskalator manapun adalah apabila lo mau jalan santai tidak terburu-buru maka berjalanlah di samping kanan, begitu juga saat di eskalator saat lo cuman mau berdiri hingga eskalornya sampai ke ujung tangga maka berdirilah di samping kanan. karena bagian kiri dikhususkan untuk orang-orang yang sedang terburu-buru atau tidak sedang santai menikmati jalanan. menurut gue, budaya seperti ini sangat menarik, itulah sebabnya gue kagum dan cengo. karena yah benar dijalanan itu ga semua orang sedang santai ada juga yang sedang terburu-buru. maka berilah ruang untuk orang yang sedang santai dengan orang yang sedang terburu-buru atau tergesa-gesa. selain itu ada satu lagi tradisi mereka yaitu berjalan dengan cepat, haha ini bagian yang menurut gue motivasinya adalah "Time is Everything ". orang-orang di HK berjalan kaki dengan kecepatan yang bisa dikatakan cepat, saat di trotoar, stasiun, market. dan selama gue disana gue berusaha menyesuaikan, walaupun susah karena gue jalannya agak seperti keong -,-. tapi gue salut dengan tradisi disana yang bikin gue belajar banyak. pelajaran yang tersirat tidak tersurat seperti inilah yang benar-benar memberi gue ruang untuk berpikir lebih tentang negara gue.   

Kenyamanan transportasi umum dan fasilitas umum di HK memang sudah luar biasa nyaman, sangat berbeda dengan Jakarta, mungkin Jakarta harus lebih banyak belajar, agar saat pemerintah memboomingkan untuk guenakan transportasi umum sudah setara dengan memboomingkan perbaikkan dan peningkatan kenyamanan transportasi umum di Ibukota. sebagai warga negara gue juga menginginkan sebuah negara yang nyaman dan ramah, dan sebagai warga negara gue juga harus memiliki kesadaraan untuk bagaimana membantu pemerintah dalam meningkatkan kenyamanan di negara tercinta ini.. Indonesiaku ...

Sudah tiga hari gue di kostan terus karena sakit, bosen si cuman kata dokter gue harus benar-benar bedrest kalau mau sembuh cepat. Nah, Hari ini gue udah agak membaik dan kemudian gue memutuskan buat ke Mall. Gue ke salah satu Mall di jakarta selatan, biasalah rutinitas wanita belanja-belanja. mengelilingi satu per satu store di mall sudah jadi cirikhas wanita kalau belanja, HAHA. setelah beli beberapa baju, gue segera ke toko sepatu. sebenarnya niat gue cuman beli sepatu tapi gatau kenapa baju juga ikutan ke beli. setelah beli sepatu, gue menuju lobby utama mall sambil memesan Go Ride, yah keman-kemana gue selalu naik ojek karena dijakarta kalau naik mobil kena macet dan gue paling benci hal itu. setelah mendapatkan driver Gojek, gue menuju depan jalan. saat gue lagi menunggu driver Gojek, ada dua orang pria Eropa berdiri disamping gue, dari bahasanya mereka menggunakan bahasa perancis. ternyata mereka juga sedang menunggu driver Gojek. Tiba-tiba drivernya  menelpon salah satu dari mereka sembari menanyakan posisi mereka. Telponnya di angkat kemudian salah satu pria itu berbicara dengan menggunakan bahasa indonesia tetapi dia terlihat kesulitan dalam mengarahkan driver dengan bahasa indonesia. situasinya hanya ada gue di sekitar mereka, dan itu membuat gue merasa aneh kalau gue ga membantu mereka, haha. gue menoleh ke arah mereka dan menawarkan bantuan untuk mengarahkan drivernya. setelah gue kasitahu posisi dua orang pria eropa ini kepada drivernya dan mengembalikan handphone kepada mereka. mereka serentak mengatakan " terima kasih ". 

kemudian kita bertiga sempat berbincang, gue bertanya asal mereka, dan mereka ngapain di Indonesia, mereka adalah orang perancis yang sedang mencari pekerjaan di Indonesia. gue bisa sedikit berbicara dengan bahasa perancis, kemudian saat mereka bilang bahwa berasal dari perancis, gue dengan spontan mengatakan " Bonjour, Salut ! je m'appelle Tika et toi ? " kemudian mereka menjawabnya dengan bahasa perancis " ouh Bonjour, je m'appelle david, je m'appelle Roberto " . mereka bisa berbahasa indonesia juga walaupun terbata-bata. but i think its good, kemudian gue mencoba untuk mengobrol dengan bahasa indonesia dicampur bahasa inggris juga jika ada kosa kata bahasa indonesia yang ga mereka mengerti. Obrolan singkat ini membuat gue semakin paham bahwa BAHASA adalah everything, segala komunikasi, informasi tersampaikan melalui bahasa. apalagi jika kita berada di negara orang, gue juga apresiasi David dan Robert, walaupun terbata-bata saat berbahasa indonesia tetapi mereka sudah mampu untuk berkomunikasi dengan bahasa indonesia.

semoga kita bisa bertemu lagi ya David, Robert.

Nice to meet u